Andi Ramang, legenda sepakbola Indonesia yang juga merupakan Legenda PSM Makassar, memang telah meninggal 25 tahun yang lalu. Namun pria yang lahir di Makassar, 26 September 1928, itu akan terus dikenang berkat dedikasinya pada sepakbola, nasionalisme, kerja keras dan semangatnya saat berada di lapangan.
Tak heran bila pelatih PSM Petar Segrt menyampaikan penghormatan kepada Ramang saat ikut membuka Turnamen Keker Futsal League 2012 di GOR Sudiang, Makassar, Kamis (27/09). Dalam acara pembukaan kejuaraan futsal yang diikuti puluhan tim dari SMP dan SMU ini, Petar menyampaikan bahwa Indonesia pernah memiliki pemain sepakbola yang sangat bagus dari Makassar.
FIFA pun, sebagai federasi sepakbola tertinggi di dunia, mengakui bahwa Ramang adalah legenda sepakbola di Indonesia. "Kemarin (Rabu, 26/9) adalah hari 25 tahun wafatnya legenda sepakbola Indonesia Ramang. Meski Ramang telah tiada tapi semangatnya tidak akan pernah mati sampai kapanpun. Semangat itu akan terus hidup bersama generasi sekarang dan masa yg akan datang," ucap Petar dengan tegas di hadapan ribuan orang yang menghadiri pembukaan turnamen tersebut.
Apa yang disampaikan pelatih PSM Makassar ini langsung disambut dengan meriah oleh seluruh orang yang hadir, khususnya para The Maczman-julukan suporter PSM-yang ikut meramaikan tribun penonton. "Saya harap semua tim yang bertanding di turnamen ini dapat memberikan permainan terbaiknya dan tetap menjunjung tinggi fair play. Seluruh panitia, wasit, dan suporter juga harus melakukan hal yang sama. Maka turnamen ini akan menjadi turnamen yang berkualitas," pesan Petar.
Diberitakan sebelumnya, tepat di hari meninggalnya Ramang, situs resmi FIFA menurunkan artikel tentang pemain seangkatan Maulwi Saelan, Rasjid, Chaeruddin, Ramlan, Sidhi, Tan Liong Houw, dan Aang Witarsa itu. Mengangkat judul 'Indonesian who inspired '50s meridian', tulisan itu membahas peranan Ramang di Timnas Indonesia.
Paling menarik adalah ketika Ramang membela Indonesia di ajang Olimpiade 1956 Melbourne, melawan Uni Soviet yang akhirnya tampil sebagai juara. Ketika itu Soviet diperkuat sederet pemain hebat macam Igor Netto, Eduard Streltsov, Valentin Ivanov serta kiper legendaris Lev Yashin. Ramang dan kawan-kawan yang tidak dianggap apa-apa sukses menahan Soviet 0-0 pada pertemuan pertama. Soal pertandingan ini Ramang mengenang, "Ketika itu saya hampir mencetak gol. Tapi kaus saya ditarik dari belakang." (*)
Jangan Lupa Tinglakan komentar ya..
sumber : http://premierleague.co.id/detil-berita/berita_klub/petar_segrt__semangat_ramang_tak_akan_mati
0 comments:
Post a Comment