Wednesday, September 12, 2012

Rasyid Bakri Tak Bercita-cita Jadi Bintang Lapangan


Kini, siapa tak kenal dengan Rasyid Assyahid Bakri? Nama gelandang PSM Makassar itu kian melambung usai membela Timnas U-22 maupun Timnas Senior. Bersama Andik Vermansah dan Hendra Bayauw, pemain jebolan Danone Nations Cup ini panen pujian kala tampil di ajang kualifikasi Piala Asia U-22 di Pekanbaru, pertengahan Juli lalu.
Terakhir, Rasyid main tak kalah ciamik bersama Timnas U-22 dalam laga melawan Malaysia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (9/9) malam. Meski Indonesia kalah 0-1, tapi peran Rasyid di lini tengah begitu menonjol. Hal itu diulanginya sehari kemudian pada pertandingan timnas senior melawan Korut, meski Rasyid hanya main sekitar lima menit.
Permainan Rasyid tak kalah taktis dengan Taufiq, gelandang Persebaya yang digantikannya di menit 87. Dimintai komentar tentang penampilannya bersama timnas dua level itu, Rasyid tidak mau jumawa. Kata pemain yang masih terhitung kepokanan eks gelandang timnas Syamsul Chaeruddin ini, dia hanya berusaha memberikan yang terbaik bagi Indonesia.
"Saat di timnas tugas saya memberi yang terbaik untuk negara. Dan saat di klub saya berusaha memberi yang terbaik untuk klub. Menjadi bintang lapangan bukan cita-cita saya. Memberikan kontribusi kepada tim di lapangan, itulah hal yang paling tulus yang bisa saya lakukan," tutur Rasyid, Rabu (12/9).
Aksi Rasyid bersama timnas tak luput dari perhatian pelatih PSM Petar Segrt. Pria asal Kroasia itu pun memberikan pujian setinggi langit. "Rasyid bermain sangat baik. Bagi saya dia the best player pada pertandingan tersebut. Dia bermain ofensif, taktis, dan konsisten. Dia selalu bisa bermain sepakbola seperti yang saya harapkan," kata Petar.
Mantan pelatih Timnas Georgia itu melanjutkan, "Tadinya saya berharap Kurniawan juga bisa bermain. Mereka berdua adalah pemain masa depan Timnas Indonesia. Sayangnya Kurniawan tidak bisa bermain karena sakit." Pujian Petar tentu bukan tanpa alasan. Meski masih terbilang muda dan baru merasakan atmosfer sepakbola profesional, namun Rasyid mampu bersaing dengan pemain yang lebih berpengalaman.
Dia juga bisa menunjukkan kualitas dan karakternya sendiri. "Terima kasih untuk Aji Santoso dan Nil Maizar yang mempercayakan Rasyid membela Timnas Indonesia, baik untuk usia di bawah 22 tahun maupun di Timnas Senior. Tentunya kebanggaan tersendiri bagi Rasyid bisa ikut membela Timnas Senior," pungkas Petar. Aji Santoso adalah pelatih Timnas U-22, sementara Nil menangani Timnas Senior. (*)


sumber : http://ligaprima.co.id/detil-berita/berita_klub/rasyid_bakri_tak_bercita_cita_jadi_bintang_lapangan.htm

jangan lupa tingglkan komentar ya..pliss

0 comments:

Post a Comment